Alat kontrasepsi pada umumnya dibagi 2
yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non-MKJP atau singkatnya
Jangka Panjang dan Jangka Pendek.
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), terdiri dari:
- Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) atau
yang lebih dikenal dengan nama Implant
- Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau
lebih dikenal dengan nama IUD/Spiral
- Vasektomi/Strerilisasi Pria/Metode Operasi Pria (MOP)
- Tubektomi/Strerilisasi Wanita/Metode Operasi Wanita (MOW)
Metode Kontrasepsi Jangka Pendek (Non-MKJP), terdiri dari:
- Suntik ( tiga bulanan)
- Pil
- Kondom
MITOS & FAKTA METODE KONTRASEPSI PADA MASYARAKAT UMUM
Mitos & Fakta tentang Implant
Mitos: tidak boleh menggunakan implant jika berat badan lebih daru 70kg?
Fakta: wanita yg memiliki berat badan di atas 70kg
bukannya tidak boleh menggunakan implan, namun implan yg digunakannya
kehilangan efektifitasnya lebih cepat pada wanita dengan berat badan yang lebih
besar. Sehingga dianjurkan untk memilih jenis kontarsepsi yang lebih sesuai.
· Mitos: orang gondok tidak
boleh menggunakan implan?
Fakta: tidak ada hubungan anatara penyakit gondok dengan
penggunaan implan. Penderita gondok masih boleh menggunakan implan.
· Mitos: implan dapat
berpindah-pindah tempat di dalam tubuh wanita atau implan dapat hilang?
Fakta : implan tidak dapat berpindah tempat di dalam
tubuh wanita. Implan tetap berada di tempat pemasangan sampai implan tersebut
dicabut.
· Mitos: implan meningkatkan
resiko kehamilan di luar kandungan?
Fakta: implan tidak meningkatkan resiko kehamilan di luar
kandungan, sebaliknya kehamilan di luar kandungan jarang ditemukan pada peserta
KB implan.
· Mitos: implan
menyebabkan rahim kering/sulit subur kembali?
Fakta: implan tidak menyebabkan rahim kering. Peserta KB
Implan dapat segera hamil lagi setelah implan dicabut.
· Mitos: haid yang
tidak keluar setelah pasang implan akan menumpuk menjadi darah kotor dalam
tubuh?
Fakta: implan bekerja dengan mempengaruhi keadaan lendir
dalam rahim dan juga pelepasan sel telur sehingga pada umumnya penggunaan
implan akan membuat haid terhenti (amenore) atau kadang timbul bercak
(spotting).
Perlu diingat bahwa haid yang terhenti akibat penggunaan
implan/hormonal lainnnya tidaklah berbahaya (tidak ada darah kotor yang
tersimpan/terhambat). Proses siklus haidnya terhenti akibat pelepasan sel telur
dihambat. Psoses haid yang terhenti mengakibatkan tidak ada peluruhan pada
dinding rahim yang menyebabkan pendarahan/haid.
· Mitos: sudah pasang
implan tapi tetap hamil?
Fakta:
seperti halnya alat kontrasepsi lain implan juga memiliki tingkat kegagalan,
meskipun sangat kecil. Yang dimaksud gagal disini adalah wanita tetap hamil
meskipun menggunakan implan. Namun jumlahnya sangat kecil yaitu 5 dari 10.000
orang. Yang berarti implant umumnya berhasil pada 99,95% wanita lain.
Mitos & Fakta tentang IUD
· Mitos: IUD bisa
berpindah dari rahim wanita ke bagian tubuh lain seperti jantung atau otak?
Fakta: normalnya IUD tetap berada di rahim. IUD tidak
bisa berpindah ke jantung, otak atau bagian tubuh lain di luar perut. Rongga rahim
hanya memiliki satu saluran saja, satu tempat masuk dan satu tempat keluar
yaitumelalui lubang vagina. Untuk kasus sangat jarang dimana pemasangan IUD
menembus dinding atas rahim, maka IUD akan berada di luar rahim tetapi masih di
dalam rongga belakang rahim dan akan tetap disana tidak akan ke mana-mana.
· Mitos: IUD bisa
keluar sendiri?
Fakta: penyebab tersering adalah pemasangan yang tidak
tepat, karena pemasangan tidak mencapai dinding atas rahim (fundus) sehingga
IUD gampang tertarik keluar. Bisa juga akibat kurangnya konseling pasca
pemasangan sehingga akseptor kurang paham dengan IUD (IUD memiliki benang ,
jika dirasakan dekat lubang vagina, jangan ditarik). Akseptor mungkin akan
menarik benang saat jongkok karena dikira benda asing/rambut.
IUD
juga bisa keluar sendiri jika memang ada kelainan dalam leher rahim, misalnya
leher rahim longgar. Itulah sebabnya diperlukan kontrol sebukan setelah
pemasangan ataupun kontrol rutin untuk memastikan IUD masih ada di posisinya.
· Mitos: IUD membuat
wanita tidak subur?
Fakta: tidak benar IUD membuat wanita tidak subur. IUD
adalah metode kontrasepsi yang tidak membutuhkan waktu untuk mengembalikan
kesuburan pada wanita. Wanita dapat segera hamil setelah IUD dilepaskan.
· Mitos: IUD
menyebabkan hamil diluar kandungan atau hamil anggur?
Fakta: justru sebaliknya IUD dapat menurunkan resiko
kehamilan di luar kandungan atau disebut juga kehamilan ektopik. Tingkat kejadian
kehamilan ektopik pada wanita yang menggunakan IUD adalah 12 per 10.000 wanita
per tahun. Ini sangat rendah jika dibandingkan dengan kehamilan ektopik pada
wanita di Amerika Serikat yang tidak menggunakan kontrasepsi adalah 65 per
10.000 wanita per tahun.
· Mitos: IUD bisa
menempel dibagian tubuh?
Fakta: pada kasus kegagalan ketika ibu hamil, IUD dapat
menempel pada tubuh bayi dan akan keluar saat persalinan. Pada kasus ini, IUD
tidak mengganggu tumbuh kembang janin.
· Mitos: benang pada
IUD membuat suami tidak merasa nyaman ketika berhubungan seksual karena suami
dapat merasakannya?
Fakta: benang IUD yang dipotong terlalu pendek dapat
menimbulkan kesan tidak nyaman. Karena menjadi lebih kaku, sebenarnya benang
bisa tidak di potong dan hanya diselipkan.
· Mitos: IUD harus
dicabut ketika meninggal?
Fakta: IUD tidak perlu dicabut ketika meninggal. Sama seperti
halnya pada orang yang menggunakan cincin pada jantung atau tambalan gigi atau
pen pada tulang yang patah.
· Mitos: IUD dapat
menimbulkan kanker?
Fakta: tidak ditemukan data bahwa penggunaan IUD dapat
menimbulkan resiko terjadinya kanker. Justru pada penggunaan IUD baik pada saat
pemasangan maupun kontrol dapat dilakukan secara bersamaan tes deteksi dini
kanker leher rahim. Disarankan untuk cek Pap Smear atau IVA secara rutin.
· Mitos: IUD
menyebabkan pendarahan terus-menerus?
Fakta: sebenarnya tidak terus-menerus, hanya akan lebih
panjang masa pendarahannya, hal ini dikarenakan secara normal, pada saat mens
uterus rahim akan berkontraksi atau akan mengkerutkan diri agar pembuluh darah
di rahim yang robek akibat menstruasi dapat tertutup, tetapi dikarenakan ada
benda asing (IUD) maka proses kontraksi ini akan terganggu (coba bayangkan bila
mengepalkan tangan tapi ada benda didalam tangan, maka kepalan akan sulit)
sehingga pembuluh dara jadi tidak tertutup sebagaimana bila tidak ada IUD.
Hal ini mengakibatkan masa pendarahan akan lebih panjang
dan pendarahan akan lebih banyak.
Perlu diingat, hal ini adalah efek normal dari penggunaan
IUD yang akan hilang dengan sendirinya saat rahim telah melakukan penyesuaian. Gunakan
penghilang nyeri bila nyeri dirasakan sangat kuat.
· Mitos: sudah pasang
IUD tapi masih tetap hamil?
Fakta: seperti halnya alat kontrasepsi lain, IUD juga
memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal
disini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai IUD. Namun jumlah ini
sangat kecil, yaitu 6 - 8 kehamilan per 1000 perempuan. Yang berarti IUD
umumnya berhasil pada 99,2 - 99,4% wanita lain.