Lebih Tau, Lebih Cerdas, Berpikir Lebih Ilmiah..!!

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, itulah permulaan ilmu..!! Lebih Tau, Lebih Cerdas, Berpikir Lebih Ilmiah..!

Senin, 14 Desember 2020

MITOS DAN FAKTA METODE KONTRASEPSI BAGI MASYARAKAT UMUM

Alat kontrasepsi pada umumnya dibagi 2 yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non-MKJP atau singkatnya Jangka Panjang dan Jangka Pendek.

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), terdiri dari:

  • Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) atau yang lebih dikenal dengan nama Implant
  • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau lebih dikenal dengan nama IUD/Spiral
  • Vasektomi/Strerilisasi Pria/Metode Operasi Pria (MOP)

  • Tubektomi/Strerilisasi Wanita/Metode Operasi Wanita (MOW) 

Metode Kontrasepsi Jangka Pendek (Non-MKJP), terdiri dari:

  • Suntik ( tiga bulanan)

  • Pil
  • Kondom

MITOS & FAKTA METODE KONTRASEPSI PADA MASYARAKAT UMUM

Mitos & Fakta tentang Implant

Mitos: tidak boleh menggunakan implant jika berat badan lebih daru 70kg?

Fakta: wanita yg memiliki berat badan di atas 70kg bukannya tidak boleh menggunakan implan, namun implan yg digunakannya kehilangan efektifitasnya lebih cepat pada wanita dengan berat badan yang lebih besar. Sehingga dianjurkan untk memilih jenis kontarsepsi yang lebih sesuai.

·       Mitos: orang gondok tidak boleh menggunakan implan?

Fakta: tidak ada hubungan anatara penyakit gondok dengan penggunaan implan. Penderita gondok masih boleh menggunakan implan.

·      Mitos: implan dapat berpindah-pindah tempat di dalam tubuh wanita atau implan dapat hilang?

Fakta : implan tidak dapat berpindah tempat di dalam tubuh wanita. Implan tetap berada di tempat pemasangan sampai implan tersebut dicabut.

·        Mitos: implan meningkatkan resiko kehamilan di luar kandungan?

Fakta: implan tidak meningkatkan resiko kehamilan di luar kandungan, sebaliknya kehamilan  di luar kandungan jarang ditemukan pada peserta KB implan.

·        Mitos: implan menyebabkan rahim kering/sulit subur kembali?

Fakta: implan tidak menyebabkan rahim kering. Peserta KB Implan dapat segera hamil lagi setelah implan dicabut.

·   Mitos: haid yang tidak keluar setelah pasang implan akan menumpuk menjadi darah kotor dalam tubuh?

Fakta: implan bekerja dengan mempengaruhi keadaan lendir dalam rahim dan juga pelepasan sel telur sehingga pada umumnya penggunaan implan akan membuat haid terhenti (amenore) atau kadang timbul bercak (spotting).

Perlu diingat bahwa haid yang terhenti akibat penggunaan implan/hormonal lainnnya tidaklah berbahaya (tidak ada darah kotor yang tersimpan/terhambat). Proses siklus haidnya terhenti akibat pelepasan sel telur dihambat. Psoses haid yang terhenti mengakibatkan tidak ada peluruhan pada dinding rahim yang menyebabkan pendarahan/haid.

·       Mitos: sudah pasang implan tapi tetap hamil?

Fakta: seperti halnya alat kontrasepsi lain implan juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud gagal disini adalah wanita tetap hamil meskipun menggunakan implan. Namun jumlahnya sangat kecil yaitu 5 dari 10.000 orang. Yang berarti implant umumnya berhasil pada 99,95% wanita lain.

Mitos & Fakta tentang IUD

·       Mitos: IUD bisa berpindah dari rahim wanita ke bagian tubuh lain seperti jantung atau otak?

Fakta: normalnya IUD tetap berada di rahim. IUD tidak bisa berpindah ke jantung, otak atau bagian tubuh lain di luar perut. Rongga rahim hanya memiliki satu saluran saja, satu tempat masuk dan satu tempat keluar yaitumelalui lubang vagina. Untuk kasus sangat jarang dimana pemasangan IUD menembus dinding atas rahim, maka IUD akan berada di luar rahim tetapi masih di dalam rongga belakang rahim dan akan tetap disana tidak akan ke mana-mana.

·       Mitos: IUD bisa keluar sendiri?

Fakta: penyebab tersering adalah pemasangan yang tidak tepat, karena pemasangan tidak mencapai dinding atas rahim (fundus) sehingga IUD gampang tertarik keluar. Bisa juga akibat kurangnya konseling pasca pemasangan sehingga akseptor kurang paham dengan IUD (IUD memiliki benang , jika dirasakan dekat lubang vagina, jangan ditarik). Akseptor mungkin akan menarik benang saat jongkok karena dikira benda asing/rambut.

IUD juga bisa keluar sendiri jika memang ada kelainan dalam leher rahim, misalnya leher rahim longgar. Itulah sebabnya diperlukan kontrol sebukan setelah pemasangan ataupun kontrol rutin untuk memastikan IUD masih ada di posisinya.

·       Mitos: IUD membuat wanita tidak subur?

Fakta: tidak benar IUD membuat wanita tidak subur. IUD adalah metode kontrasepsi yang tidak membutuhkan waktu untuk mengembalikan kesuburan pada wanita. Wanita dapat segera hamil setelah IUD dilepaskan.

·       Mitos: IUD menyebabkan hamil diluar kandungan atau hamil anggur?

Fakta: justru sebaliknya IUD dapat menurunkan resiko kehamilan di luar kandungan atau disebut juga kehamilan ektopik. Tingkat kejadian kehamilan ektopik pada wanita yang menggunakan IUD adalah 12 per 10.000 wanita per tahun. Ini sangat rendah jika dibandingkan dengan kehamilan ektopik pada wanita di Amerika Serikat yang tidak menggunakan kontrasepsi adalah 65 per 10.000 wanita per tahun.

·       Mitos: IUD bisa menempel dibagian tubuh?

Fakta: pada kasus kegagalan ketika ibu hamil, IUD dapat menempel pada tubuh bayi dan akan keluar saat persalinan. Pada kasus ini, IUD tidak mengganggu tumbuh kembang janin.

·     Mitos: benang pada IUD membuat suami tidak merasa nyaman ketika berhubungan seksual karena suami dapat merasakannya?

Fakta: benang IUD yang dipotong terlalu pendek dapat menimbulkan kesan tidak nyaman. Karena menjadi lebih kaku, sebenarnya benang bisa tidak di potong dan hanya diselipkan.

·       Mitos: IUD harus dicabut ketika meninggal?

Fakta: IUD tidak perlu dicabut ketika meninggal. Sama seperti halnya pada orang yang menggunakan cincin pada jantung atau tambalan gigi atau pen pada tulang yang patah.

·       Mitos: IUD dapat menimbulkan kanker?

Fakta: tidak ditemukan data bahwa penggunaan IUD dapat menimbulkan resiko terjadinya kanker. Justru pada penggunaan IUD baik pada saat pemasangan maupun kontrol dapat dilakukan secara bersamaan tes deteksi dini kanker leher rahim. Disarankan untuk cek Pap Smear atau IVA secara rutin.

·       Mitos: IUD menyebabkan pendarahan terus-menerus?

Fakta: sebenarnya tidak terus-menerus, hanya akan lebih panjang masa pendarahannya, hal ini dikarenakan secara normal, pada saat mens uterus rahim akan berkontraksi atau akan mengkerutkan diri agar pembuluh darah di rahim yang robek akibat menstruasi dapat tertutup, tetapi dikarenakan ada benda asing (IUD) maka proses kontraksi ini akan terganggu (coba bayangkan bila mengepalkan tangan tapi ada benda didalam tangan, maka kepalan akan sulit) sehingga pembuluh dara jadi tidak tertutup sebagaimana bila tidak ada IUD.

Hal ini mengakibatkan masa pendarahan akan lebih panjang dan pendarahan akan lebih banyak.

Perlu diingat, hal ini adalah efek normal dari penggunaan IUD yang akan hilang dengan sendirinya saat rahim telah melakukan penyesuaian. Gunakan penghilang nyeri bila nyeri dirasakan sangat kuat.

·      Mitos: sudah pasang IUD tapi masih tetap hamil?

Fakta: seperti halnya alat kontrasepsi lain, IUD juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal disini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai IUD. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu 6 - 8 kehamilan per 1000 perempuan. Yang berarti IUD umumnya berhasil pada 99,2 - 99,4% wanita lain.